Diagnosis leukemia dapat ditegakkan lewat anamnesis, pemeriksaan fisik, dan dibuktikan dengan pemeriksaan penunjang.
Anamnesis
Anamnesis leukemia dibedakan antara leukemia akut dan kronis.
Leukemia Akut
Leukemia akut sering kali ditemukan pada anak dan sering disertai dengan riwayat keluarga menderita kanker darah. Gejala yang bisa ditemui berupa gejala kegagalan sumsum tulang dan gejala infiltrasi organ oleh sel leukemia.
Gejala kegagalan sumsum tulang berupa:
- Anemia: lemas, mudah lelah, pusing melayang, sesak nafas pada aktivitas fisik
Neutropenia: demam tanpa sebab infeksi yang jelas, risiko infeksi saluran nafas atas (ISPA) atau pneumonia, gejala tidak membaik dengan pemberian antibiotik oral
Trombositopenia: perdarahan spontan (gusi, epistaksis) dan perdarahan kulit (ekimosis, petekie). Perdarahan di tempat lain seperti paru-paru, gastrointestinal, dan sistem saraf pusat. Bisa juga terjadi kelainan koagulopati seperti disseminated intravascular coagulation (DIC). Pada perempuan usia produktif bisa juga ditemukan menorrhagia.
Gejala infiltrasi organ oleh sel leukemia berupa:
- Splenomegali: rasa penuh atau begah pada kuadran kiri atas abdomen dan rasa cepat kenyang
- Gusi: gingivitis (gusi bengkak dan mudah berdarah)
Leukostasis: hitung jumlah White Blood Cell (WBC) >100.000 cells/μL, menimbulkan gejala distress pernafasan dan gangguan kesadaran
- Nyeri tulang karena peningkatan tekanan di sumsum tulang; seringkali pada anak yang sudah dapat berdiri dan berjalan, tiba-tiba tidak mau melakukannya lagi dan lebih memilih untuk digendong[13-15]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar